PERHITUNGAN
REKENING LISTRIK
Sebelum
melakukan perhitungan sebaiknya kita memahami dulu kedua istilah dalam PLN
yaitu TDL dan kWh.
1. TDL = Tarif Dasar Listrik
TDL
adalah tarif dasar listrik yang boleh dikenakan pemerintah untuk para pelanggan
PLN.
TDL
untuk setiap pelanggan berbeda, tergantung dari tarif dan daya.
* Golongan
tarif terdiri atas R=Rumah Tangga, S= Sosial, B=Bisnis, I=Industri, P=Pemerintah
* Daya
kontrak : 450VA, 900VA, 1300VA, 2200VA, 3500VA
dst.
Jadi
pada saat permohonan pemasangan baru, setiap pelanggan diklasifikasikan menurut
tarif/daya.
2. kWh (kilowatt hour/ kilowatt jam)
kWh adalah jumlah energi listrik yang
digunakan dan dikalikan jam pemakaian. Pemakaian peralatan listrik oleh
pelanggan diukur dalam kWh. Alat untuk mengukur kWh dinamakan kWh meter
(biasanya dikenal dengan meteran listrik).
Perhitungan
Voucher Listrik Rp. 100.000 untuk pelanggan R1/1300VA
1.
Voucher Rp. 100.000
2. Administrasi Rp. 1.800
3.
Materai Rp.0 (karena transaksi dibawah Rp.250.000)
4.
(1)-(2)-(3)= Rp. 98.200
Biaya materai berlaku untuk semua jenis transaksi keuangan > Rp.250.000
- Transaksi >Rp. 250.00,- sampai Rp.1.000.000,- biaya materai adl Rp.3.000,-
- Transaksi >Rp. 1.000.000,-biaya materai adl Rp. 6.000,-
5.
PPJ 10% = Rp. 9.820
*Pajak Penerangan Jalan tergantung oleh pemda setempat
6. (4)-(5) = Rp. 88.380
7.
TDL untuk R1/1.300VA = Rp. 1352
8. Rupiah dikonversi ke kWh maka dibagi TDL
(6)/(7) = 65.37 kWh
Jadi
untuk pembelian voucher Rp. 100.000 untuk daya 1300VA sebanding dengan 65.37 kWh.
Hal
ini juga sama dengan perhitungan pada pelanggan pasca bayar, dimana jika
pelanggan menggunakan 65.37 kWh maka akan ditagihkan pembayaran sebesar Rp.
100.000
Note : ~yang diperoleh pada saat membeli token listrik adalah kWh bukan
Rupiah.
~jika berbeda hasilnya berarti ada perbedaan di point 2 atau 5
~jika berbeda hasilnya berarti ada perbedaan di point 2 atau 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar