Search

Sabtu, 17 Mei 2014

Financial Planning (Part I)


PB I PAK Makassar, 02 Maret 2014

Pemateri : Wilem Musu, S.P., S.Kom., M.T dan Felix Panjaitan, SE., Ak., R.P.P

Mewakili teman-teman peserta dan pengurus, kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada kedua pemateri  yg sudah membagikan ilmu dan pengalamannya secara luar biasa.
Thanks yah untuk k’ Wiwin dan k’ Felix, God bless u.

Saat ini banyak orang yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan banyak namun hanya sebagian orang yang mampu mengelolah dengan baik apa yg ia peroleh. Beberapa orang bahkan rumah tangga bisa hancur karena permasalahan keuangan. Bukan karena berkekurangan tapi karena kurang berhikmat mengelolah dan punya konsep yang salah mengenai berkat dari Tuhan.

Saat masih sekolah atau kuliah, kesuksesan seorang pelajar dan mahasiswa bisa dilihat dari nilai dan IPK. Namun ketika kita memasuki dunia alumni parameter itu sudah tidak digunakan lagi. Parameter kesuksesan seorang alumni adalah bagaimana sikap hidupnya dalam mengelolah keuangan, it’s not how much money you earn but how much money you save (bukan berapa banyaknya uang yg kita peroleh tapi berapa banyak uang yg bisa kita simpan dan kelolah).

Buah yang baik butuh perencanaan yang baik pula.
Kalimat yg menarik, kalimat ini bisa diaplikasikan dalam segala situasi, salah satunya ketika kita berbicara mengenai perencanaan keuangan.  Ketika kita meninginkan buah apel yg matang dan segar, maka kita harus merawat pohon apel tersebut dari akar sampai ranting. Akar menentukan kekuatan dari pohon tersebut, jika akarnya kuat bisa dipastikan kalau pohon ini akan tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang baik.
Begitu juga dalam perencanaan keuangan, ada beberapa hal yg diumpamakan sebagai akar, yaitu:
·         Home    (rumah)              
Tempat yang paling aman untuk membuat perencanaan adalah rumah pribadi
·         Protection (proteksi)     
Setiap saat kita membutuhkan proteksi sebagai perlindungan untuk keselamatan kita.
·         Budget                
·         Emergency Fund (dana darurat)
Banyak hal dalam hidup ini yang terjadi diluar kendali kita dan terkadang itu membutuhkan dana tunai, sehingga penting untuk kita menyiapakan dana tambahan. Kebutuhan EF tiap orang berbeda dari yang single, married, punya anak 1, punya anak 5, dst. Semakin besar kuantitas maka semakin besar juga EF.

Skala Prirotas dalam perencanaan keuangan:
1.       Cek dan lunasi hutang konsumtif
Hutang terdiri atas 2 jenis, yaitu hutang produktif dan konsumtif.
Hutang produktif adalah kondisi dimana kita berhutang terhadap pengadaan suatu barang tapi disisi lain barang tersebut memberikan income yg lebih besar.
Misalnya membeli mobil secara kredit seharga Rp. 200 juta dan mobil digunakan untuk usaha rental dengan pemasukan 4 jt perbulan, sehingga dalam waktu 4 tahun sudah ‘kembali modal’, dan pada tahun berikutnya sudah menjadi income tambahan.
Hutang konsumtif merupakan kondisi dimana kita membeli sesuatu hanya untuk kebutuhan pribadi dan tidak memberikan income tambahan. Jika masih ada hutang konsumtif maka segeralah lunasi dahulu.
2.       Cash flow harus positif
Pendapatan-pengeluaran = Rp.  +   
Jika cash flow  masih minus, ada 2 solusinya , yaitu kurangi/ tekan pengeluaran atau tambah pendapatan.
3.       Bentuk dana darurat (emergency fund)
Banyak hal yg terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan dana. Misalnya undangan pernikahan, sakit, dll. Hal-hal tersebut membutuhkan dana secara cepat sehingga kita perlu mempersiapkannya. Dana untuk kebutuhan emergency harus disiapkan khusus, jangan mengambil dari tabungan karena berbeda tujuannya.
4.       Beli Asuransi
Tujuan dari asuransi adalah untuk mengcover kejadian-kejadian yg tidak diinginkan. Jenis-jenis asuransi pun bermacam-macam, jadi bijaklah dalam memilih asuransi.
5.       Susun tujuan keuangan dan investasi
Catatlah tujuan perencanaan keuangan ini. Ingat, dicatat bukan di hayalkan, sehingga kita bisa menyusun secara teratur apa tujuan kita 1,5,10,20  tahun yang akan datang dan mulai memikirkan dan menyusun langkah-langkah yang harus diambil. Ini diumpamakan sebagai “Peta Hidup”, yg bisa mengingatkan tentang tujuan keuangan dan bisa dievaluasi tiap periode.
Jika ke empat hal diatas sudah terpenuhi dan masih memiliki dana berlebih maka waktunya untuk berinvestasi, sehinga dana yang tersisa juga bisa berlipat.
6.       Investasikan dana sesuai tujuan dan buatlah portofolio pribadi / keluarga.
Setelah kita punya tujuan keuangan, segera investasikan sesuai hal tersebut. Jadinya investasinya tidak sembarangan (ini menolong kita untuk memilih jenis investasi).
Buatlah laporan portofolio pribadi / keluarga. Biasakan untuk selalu mencatat.

                                          
Warning:
Usahakan untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran setiap hari, supaya bisa dievaluasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar