PB I
PAK Makassar, 02 Maret 2014
Pemateri : Wilem Musu, S.P., S.Kom., M.T dan Felix
Panjaitan, SE., Ak., R.P.P
Mewakili teman-teman peserta dan pengurus, kami
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada kedua pemateri yg sudah membagikan ilmu dan pengalamannya
secara luar biasa.
Thanks yah untuk k’ Wiwin dan k’ Felix, God bless u.
Saat ini banyak orang yang memiliki kemampuan untuk
mengumpulkan banyak namun hanya sebagian orang yang mampu mengelolah dengan
baik apa yg ia peroleh. Beberapa orang bahkan rumah tangga bisa hancur karena
permasalahan keuangan. Bukan karena berkekurangan tapi karena kurang berhikmat
mengelolah dan punya konsep yang salah mengenai berkat dari Tuhan.
Saat masih sekolah atau kuliah, kesuksesan seorang pelajar
dan mahasiswa bisa dilihat dari nilai dan IPK. Namun ketika kita memasuki dunia
alumni parameter itu sudah tidak digunakan lagi. Parameter kesuksesan seorang
alumni adalah bagaimana sikap hidupnya dalam mengelolah keuangan, it’s not how much
money you earn but how much money you save (bukan berapa banyaknya
uang yg kita peroleh tapi berapa banyak uang yg bisa kita simpan dan kelolah).
Buah yang baik butuh perencanaan yang baik pula.
Kalimat yg menarik, kalimat ini bisa diaplikasikan
dalam segala situasi, salah satunya ketika kita berbicara mengenai perencanaan
keuangan. Ketika kita meninginkan buah
apel yg matang dan segar, maka kita harus merawat pohon apel tersebut dari akar
sampai ranting. Akar menentukan kekuatan dari pohon tersebut, jika akarnya kuat
bisa dipastikan kalau pohon ini akan tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah
yang baik.
Begitu juga dalam perencanaan keuangan, ada beberapa
hal yg diumpamakan sebagai akar, yaitu:
·
Home (rumah)
Tempat yang
paling aman untuk membuat perencanaan adalah rumah pribadi
·
Protection (proteksi)
Setiap saat
kita membutuhkan proteksi sebagai perlindungan untuk keselamatan kita.
·
Budget
·
Emergency Fund (dana darurat)
Banyak hal
dalam hidup ini yang terjadi diluar kendali kita dan terkadang itu membutuhkan
dana tunai, sehingga penting untuk kita menyiapakan dana tambahan. Kebutuhan EF
tiap orang berbeda dari yang single, married, punya anak 1, punya anak 5, dst. Semakin
besar kuantitas maka semakin besar juga EF.
Skala Prirotas
dalam perencanaan keuangan:
1.
Cek dan lunasi hutang konsumtif
Hutang terdiri atas 2 jenis, yaitu hutang
produktif dan konsumtif.
Hutang produktif adalah kondisi dimana
kita berhutang terhadap pengadaan suatu barang tapi disisi lain barang tersebut
memberikan income yg lebih besar.
Misalnya membeli mobil secara kredit
seharga Rp. 200 juta dan mobil digunakan untuk usaha rental dengan pemasukan 4
jt perbulan, sehingga dalam waktu 4 tahun sudah ‘kembali modal’, dan pada tahun
berikutnya sudah menjadi income tambahan.
Hutang konsumtif merupakan kondisi dimana
kita membeli sesuatu hanya untuk kebutuhan pribadi dan tidak memberikan income
tambahan. Jika masih ada hutang konsumtif maka segeralah lunasi dahulu.
2.
Cash flow harus positif
Pendapatan-pengeluaran = Rp. +
Jika cash flow masih minus, ada 2 solusinya , yaitu kurangi/
tekan pengeluaran atau tambah pendapatan.
3.
Bentuk dana darurat (emergency fund)
Banyak hal yg terjadi secara tiba-tiba dan
membutuhkan dana. Misalnya undangan pernikahan, sakit, dll. Hal-hal tersebut
membutuhkan dana secara cepat sehingga kita perlu mempersiapkannya. Dana untuk
kebutuhan emergency harus disiapkan khusus, jangan mengambil dari tabungan
karena berbeda tujuannya.
4.
Beli Asuransi
Tujuan dari asuransi adalah untuk
mengcover kejadian-kejadian yg tidak diinginkan. Jenis-jenis asuransi pun
bermacam-macam, jadi bijaklah dalam memilih asuransi.
5.
Susun tujuan keuangan dan investasi
Catatlah tujuan perencanaan keuangan ini. Ingat,
dicatat bukan di hayalkan, sehingga kita bisa menyusun secara teratur apa
tujuan kita 1,5,10,20 tahun yang akan
datang dan mulai memikirkan dan menyusun langkah-langkah yang harus diambil.
Ini diumpamakan sebagai “Peta Hidup”, yg bisa mengingatkan tentang tujuan
keuangan dan bisa dievaluasi tiap periode.
Jika ke empat hal diatas sudah terpenuhi dan
masih memiliki dana berlebih maka waktunya untuk berinvestasi, sehinga dana
yang tersisa juga bisa berlipat.
6.
Investasikan dana sesuai tujuan dan buatlah
portofolio pribadi / keluarga.
Setelah kita punya tujuan keuangan, segera
investasikan sesuai hal tersebut. Jadinya investasinya tidak sembarangan (ini menolong
kita untuk memilih jenis investasi).
Buatlah laporan portofolio pribadi /
keluarga. Biasakan untuk selalu mencatat.
Warning:
Usahakan untuk mencatat setiap pemasukan
dan pengeluaran setiap hari, supaya bisa dievaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar