Search

Rabu, 14 Desember 2016

Kepulauan Sangihe

Pulau di Perbatasan Indonesia-Filipina




Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara.
Kepulauan Sangihe terletak dianatara pulau Sulawesi dan pulau Mindanao (Filipina). Ibukotanya adalah Tahuna.
Untuk mencapai kota Tahuna dari Manado dapat melalui perjalanan udara dan laut.
Perjalanan udara dari Bandara Sam Ratulangi (Manado)-bandara Naha (Tahuna) ditempuh selama 50 
Perjalanan kapal bisa menggunakan kapal cepat 7 jam atau kapal lambat  9 jam.


Sabtu, 10 Desember 2016
Tujuan kami kali ini adalah kota Tahuna, dalam rangka kunjungan pelayanan kepada kakak-kakak Alumni, juga menjalin relasi pelayanan dengan guru-guru di Sekolah Lentera Harapan yang juga masih baru dikota itu (sekolah ini baru dibuka ditahun 2016).

Bersama Erly Lasut di Pelabuhan Manado
 
Saya bersama seorang mahasiswi Unsrat, Erly Lasut yang saat itu juga akan pulang kampung. Kami menaiki kapal "Saint Marry". Saya sudah berada dipelabuhan Manado sejak pukul 16.30 Wita.
Hari itu ada 2 kapal yang akan berangkat di jam yang sama sehingga penumpang kapal tidak terlalu banyak.
Sekitar pukul 18.00 kami naik ke atas kapal, mengatur barang bawaan didalam kamar setelah itu duduk-duduk dipinggiran kapal. Kira-kira pukul 19.30 kapal berbunyi sampai 3 kali menandakan akan segera berangkat.

Tidak lama kemudian kami duduk-duduk kembali dipinggiran kapal, dan seorang ABK (Anak Buah Kapal) menghampiri saya untuk meminta kesediaan memimpin doa perjalanan. Saya naik di bagian atas kapal diruangan office, melalui sebuah microphone kecil kami berdoa memohon keselamatan dalam perjalanan bagi Nahkoda, para ABK dan semua penumpang kapal.
Pukul 03.00 Wita dini hari pelabuhan Tahuna sudah tampak dari kejauhan, kami kembali berdoa mengucap syukur karena sudah tiba dengan selamat.

Perasaan saat berada ditengah lautan bercampuk aduk ketika melihat sekeliling adalah lautan luas, ada rasa tenang, khawatir, pasrah, takjub, dll. Tapi saya menikmati perjalanan ini.

Terimakasih untuk Sang Mahakuasa yang menjaga kami semalaman dilautan, terimakasih untuk Nahkoda kapal dan para ABK yang sudah belajar ilmu mengemudi kapal, berjerih lelah semalaman hingga kami bisa tiba dengan selamat.

Minggu, 11 Desember 2016
Pukul 04.30 saya langsung menuju ke rumah keluarga Kak Lilia tempat Kak Lilia dan Frizintia  menginap. Senangnya hati ini bertemu mereka yang sudah tiba sehari lebih awal dari saya ditambah kado spesial dari Tia (eh,  masih dapat kado saja padahal sudah tanggal 11)
Tks Tia, God bless u.
Bersama Frizintia K. Indarto


Pukul 07.00 kami jalan-jalan pagi di sepanjang jalan Boulevard Tahuna, sisi sebelah luar adalah pantai sedangkan sisi dalamnya adalah jejeran rumah warga.
Kami berjalan sepanjang pantai menikmati udara segar dan matahari di kepulauan ini.
Sejauh mata memandang yang tampak pantai dan gunung, anak-anak kecil yang mandi dipantai, beberapa orang lari-lari pagi, dan perahu-perahu nelayan berjejer rapi.

Pukul 09.00 kami mengikuti ibadah Minggu di GMISH Imanuel. Disamping gedung gereja tampak bangunan Aula yang masih dihuni pengungsi korban longsor.
 PAK Manado

Pukul 12.00 kami makan siang di rumah Kak Stenly-Kak Jein (papa mama Shylva).
Setelah itu kami melanjutkan jalan-jalan ke Puncak.
Dari atas puncak ini kami bisa melihat kota Tahuna dan juga pulau disekitarnya.

Kota Tahuna dilihat dari Puncak
 
Pukul 14.00 kami mengikuti pembinaan dengan para tenaga pengajar muda di Sekolah Lentera Harapan. Ternyata mereka berasal dari berbagai kota-kota yang berbeda di Indonesia. Sebut saja Abi dari Tangerang, Acep dari Pulau Nias. Senang mendengar pengalaman mereka pertama kali ke tempat ini karena tugas dan komitmen juga pengalaman mendidik berbagai macam karakter murid. Tetap semangat yah teman-teman, mendidik adik-adik di Tahuna.

Senin, 12 Desember 2016
Pukul 08.00 kami menuju ke pelabuhan dan bersiap untuk kembali ke Manado menggunakan kapal cepat Majesti Kawanua. Karena ini adalah kali pertama menggunakan kapal cepat, kami mengambil kelas VIP agar lebih aman dari goncangan akibat ombak laut.
Pukul 10.00 Kapal ini melaju dengan aman, namun kira-kira 30 menit perjalanan kapal mulai goyang karena ombak laut setinggi 1,5 meter. Alhasil pengalaman pertama naik kapal cepat adalah mabuk laut (ternyata fisik ini belum setangguh penduduk Tahuna)

Pukul 12.00 kapal ini singgah di pelabuhan Siau untuk mengambil/menurunkan penumpang.
Pukul 02.00 kapal ini singgah di Pelabuhan Tagulandang juga untuk mengambil/menurunkan penumpang. Di pelabuhan ini banyak pedagang makanan yang naik diatas kapal menjajakan makanana khas kota ini seperti Amo Goreng (Sukun), kue Lalampa, Salak. Setelah kira-kira 30 menit kapal ini berangkat lagi.

Pukul 03.30 kapal Majesty Kawanua menepi di Pelabuhan Manado. Langit yang cerah dan jalanan macet kota Manado menyambut kami.
Terima kasih Tuhan, terimakasih Nahkoda dan para petugas kapal.